Kamis, 06 Desember 2012

ORGAN DAN SITEM ORGAN

ORGAN DAN SISTEM ORGAN
(Laporan Pratikum Biologi Pertanian)






Oleh :
 Hafidi syahmi
E1D312011
kel 2



PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU

2012





 
PENDAHULUAN
Latar belakang
Seperti layaknya makhluk hidup yang lain tumbuhan pun memiliki organ-organ penyusun tubuh seperti akar, batang, daun, dan bunga.
Pada proses pembelahan, pembesaran dan diferensiasi sel-sel terorganisasi menjadi jaringan dan kumpulan jaringan membentuk organ-organ, selanjutnya kumpulan oragan membentuk sistem organ dan menjadi tubuh tumbuhan bersel banyak (multiseluler).
Sifat dari tumbuhan bersel banyak adalah adanya tingkatan koordinasi dan korelasi yang tinggi antara komponen organ, jaringan dan sel-sel. Jaringan tumbuhan merupakan kumpulan sel-sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama, atau mempunyai bentuk yang berbeda dan fungsi yang sama atau bentuk yang sama dan fungsi yang berbeda. Semua jaringan tumbuhan umumnya dibagi menjadi 2 tipe yaitu jaringan meristematik dan jaringan permanen. Jaringan meristematik (muda) dan jaringan permanen (dewasa) bersama-sama membentuk organ-organ tumbuhan yaitu : akar, batang  daun dan organ reproduksi (bunga, buah dan biji) yang keseluruhannya merupakan tubuh tumbuhan (Angiospermae).
Beberapa macam jaringan dengan fungsi yang sejenis akan membentuk suatu alat tubuh. Alat tubuh makhluk hidup disebut dengan organ, selanjutnya kesatuan yang berasal dari beberapa organ yang melaksanakan suatu aktivitas (peranan) secara bersama-sama akan membentuk suatu sistem yang biasa disebut dengan sistem organ.
Sistem organ yang terdapat pada tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji melakukan suatu sistem pengangkutan (transportasi). Sistem transportasi tumbuhan melibatkan jaringan-jaringan pengangkut yang terdiri atas pembuluh kayu dan pembuluh tapis. Sistem pengangkutan dimulai dari akar, batang, sampai ke daun.

Tujuan
            Tujuan dari pratikum ini adalah untuk mengetahui dan mengenal organ-organ tumbuhan (akar, batang, daun, bunga, dan buah) beserta bagian-bagianya pada tumbuhan Angiospermae.









 
TINJAUAN PUSTAKA
            Organ adalah kumpulan dari beberapa jaringan yang bekerjasama membentuk suatu alat tubuh.
Organ pokok tumbuhan tinggi terdiri atas tiga macam :
1.      Akar
Akar merupakan struktur tumbuhan yang terdapat didalam tanah. Akar berfungsi menancapkan tumbuhan pada tempat hidupnya dan menyerap air, garam, dan mineral dari dalam tanah. Pada bagian ujung akar, terdapat meristem apikal yang memungkinkan untuk berkembangnya akar. Meristem apikal ditutupi oleh tudung akar yang berasal dari sel-sel perenkim.
Pada kelompok tumbuhan berbiji, ada dua sistem perakaran, yaitu :
a.       Sistem perakaran tunggang : sistem perakaran tunggang mempunyai bagian berukuran besar yang disebut akar utama. Disekitar akar utama, tumbuh akar-akar kecil sebagai akar cabang. Jadi sistem perakaran tunggang terdiri atas akar utama dan akar cabang. Sistem perakaran tunggang terdapat pada tumbuhan dikotil.
b.      Sistem perakaran serabut : sistem perakaran serabut tidak mempunyai akar utama. Akar tumbuh dari pangkal batang dan bercabang-cabang membentuk struktur.
Secara anatomi, akar tersusun dari beberapa bagian, antara lain :
a.       Epidermis : Epidermis terdiri atas satu lapis sel yang tersusun rapat tanpa ruang antarsel. Pada permukaan luar epidermis, terdapat rambut akar yang berfungsi memperluas bidang penyerapan serta penyerap air dan garam mineral.
b.      Korteks : Di sebelah dalam epidermis, terbentuk suatu lapisan yang terdiri atas sel-sel parenkim yang disebut korteks. Dinding selnya tipis dan mempunyai banyak ruang antarsel untuk pertukaran gas. Korteks berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan.
c.       Endodermis : korteks dan silinder pusat dibatasi oleh selapis sel yang disebut endodermis. Dinding sel endodermis mengalami penebalan lignin dan suberin. Penebalan ini membentuk struktur seperti pita yang disebut pita caspar. Penebalan ini memyebabkan dinding sel endodermis tidak dapat ditembus air dan hara lainya.
d.      Silinder pusat : silinder pusat terletak disebelah dalam endodermis. Pada silinder pusat terdapat berkas pengangkut dan jaringan-jaringan lainya. Di lapisan luar dari silinder pusat terdapat parisikel atau perikambium. Aktivitas parisikel membentuk cabang-cabang akar. Berkas pengangkut terdiri atas xilem dan floem yang tersusun secara teratur membentuk jari-jari atau radial. Pada akar tumbuhan dikotil, xilem berbentuk bintang dan berada di pusat akar. Pada akar tumbuhan monokotil, letak xilem dan floem berselang-seling membentuk lingkaran.
2.      Batang
Batang adalah organ penghubung akar dan daun. Batang berfungsi untuk menegakan tubuh tumbuhan. Batang mempunyai ciri-ciri yang membedakannya dengan akar. Pada batang, terdapat buku dan ruas. Buku merupakan tempat merekatnya daun, sedangkan ruas merupakan bagian batang di antara dua ruas.
Struktur anatomi batang mirip dengan akar, yaitu terdiri dari :
a.       Epidermis : jaringan epidermis batang umumnya terdiri atas selapis sel, tersusun rapat tanpa ruang atarsel, dan mempunyai kutikula.
b.      Korteks : tersusun atas sel-sel parenkim berdinding tipis. Letak sel-sel parenkim tidak teratur dan mempunyai banyak ruang antar sel. Selain itu, didalam korteks terdapat kolenkim dan sklerenkim yang berfungsi untuk menyokong dan memperkuat batang. Pada batang muda mempunyai kolenkim sebagai penyokong dan terdapat klorofil untuk fotosintesis. Pada batang tua, kolenkim akan berganti dengan sklerenkim dan tidak ada lagi klorofil.
c.       Endodermis : tidak pada akar, lapisan endodermis batang tidak begitu jelas dan menyatu dengan korteks.
d.      Silinder pusat (stele) : terletak disebelah dalam korteks. Di dalam stele terdapat sel-sel parenkim dan berkas pengangkut(xilem dan floem). Pada batang dikotil, berkas pengangkut letaknya beraturan membentuk lingkaran. Di antara xilem dan floem, terdapat kambium. Pembelahan kambium kearah luar membentuk floem sekunder dan kearah dalam membentuk xilem sekunder. Karena kativitas kambium inilah, batang dikotil dapat bertambah besar. Pada batang monokotil, berkas pembuluh menyebar tidak teratur dan tidak mempunyai kambium. Karena tidak memiliki kambium, batang monokotil tidak dapat bertambah besar.
3.      Daun
Umumnya daun berwarna hijau, berbentuk lebar dan pipih. Bagian yang tipis melebar disebut lembaran daun. Lembaran daun dapat berbentuk bulat, panjang, dan lancip. Pada lembaran daun terdapat tulang-tulang daun. Tulang daun pada tumbuhan monokotil berbentuk melengkung sejajar sedangkan tulang daun pada tumbuhan dikotil berbentuk menyirip dan menjari.
Berdasarkan susunannya daun dibedakan atas :
a.       Daun tunggal : apabila pada satu tanggai daun terdapat satu helai daun.
b.      Daun majemuk : apabila pada satu tanggai terdapat beberapa helai daun.
Struktur anatomi daun terdiri atas :
a.       Epidermis : epidermis daun terdapat di permukaan atas maupun bawah, umumnya terdiri atas selapis sel yang dinding selnya mengalami penebalan kutikula. Pada epidermis terdapat celah atau pori yang diapit oleh dua sel penjaga. Celah atau pori itu disebut stomata. Pada umumnya stomata terdapat pada kedua permukaan daun. Stomata berfungsi sebagai tempat pertukaran gas.
b.      Mesofil : mesofil terletak di antara epidermis atas dan bawah. Pada tumbuhan dikotil, mesofil berdiferensiasi menjadi jaringan tiang (palisade) dan bunga karang (spon), sedangkan pada tumbuhan monokotil, mesofil tidak berdeferensiasi dan bentuknya seragam, sehingga tidak dapat dibedakan antara jaringan palisade atau jaringan spon.
c.       Berkas pengangkut : terdapat diantara jaringan bunga karang. Berkas pengangkut pada daun membentuk tulang daun. Fungsi tulang daun adalah untuk mengangkut air, garam dan mineral dari tanah dan mengedarkan hasil fotosintesis keseluruh tubuh tumbuhan.
4.      Bunga
Bunga merupakan organ tumbuhan yang berfungsi sebagai organ reproduksi generatif. Kelopak dan mahkota bunga pada tumbuhan dikotil berkelipatan 2, sedangkan kelopak dan mahkota bunga pada tumbuhan monokotil berkelipatan 3. Jika bunga tidak memiliki perhiasan bunga, bunga itu disebut bunga telanjang. Bunga yang tidak memiliki benang sari disebut bunga betina. Bunga yang tidak memiliki putik disebut bunga jantan. Bunga yang memiliki putik dan benang sari disebut bunga hermaprodit.
Menurut bagian yang terdapat pada bunga, bunga dapat di bedakan menjadi dua kelompok yaitu :
a.       Bunga lengkap : yaitu bunga yang memiliki kelopak, mahkota, benang sari dan putik.
b.      Bunga tidak lengkap : yaitu jika salah satu bagian bunga tidak ada.
Struktur bunga terdiri dari :
a.       Kelopak : merupakan bagian hiasan bunga yang terdapat dilingkaran luar, biasanya berwarna hijau. Pada waktu bunga masih kuncup, kelopak berfungsi sebagai selubungnya yang melindungi kuncup dari pengaruh-pengaruh luar. Helaian penyusun kelopak disebut sepal.
b.      Mahkota bunga : merupakan bagian bunga yang terdapat pada lingkaran dalam. Mahkota bunga mempunyai bentuk dan warna yang beraneka ragam. Mahkota bunga berfungsi menarik serangga untuk membantu penyerbukan. Helaian penyusun mahkota disebut petal.
c.       Alat kelamin jantan : terdiri atas sejumlah benang sari (stamen). Alat kelamin jantan terletak di lapisan setelah mahkota bunga. Stamen memiliki kepala sari (anther) yang letaknya diujung tangkai sari (filamentum). Dalam kepala sari terdapat satu atau lebih ruang sari (teka) yang merupakan tempat terbentuknya serbuk sari (pollen). Serbuk sari inilah yang disebut gamet jantan.
d.      Alat kelamin betina : alat kelamin betina (putik) dapat tersusun atas satu atau lebih daun buah. Putik tersusun atas beberapa bagian sebagai berikut :
·        Bakal buah (ovarium) : merupakan tempat terdapatnya sel telur. Letak ovarium pada dasar bunga dan bentuknya menggelembung.
·        Tangkai putik (stillus) : merupakan suatu saluran sempit untuk dilalui oleh serbuk sari ketika pembuahan. Tangkai putik berfungsi untuk menyokong kepala putik.
·        Kapala putik (stigma) : merupakan bagian yang paling atas dari putik. Pada umumnya kepala putik lengket dan berambut, karena merupakan tempat melekatnya serbuk sari ketika terjadi pembuahan.





 
BAHAN DAN METODE
Alat dan bahan
Alat
            Alat yang digunakan dalam pratikum ini adalah :
1.      Mikroskop, kaca benda dan kaca penutup
2.      Cutter/silet
3.      Kain planel
4.      Buku gambar, alat tulis dan pensil warna.
Bahan
Bahan yang digunakan dalam pratikum ini adalah :
1.      Tanaman jagung (Zea mays)
2.      Tanaman kembang merak (Caesalpinia pulcherima)
3.      Tanaman kembang sepatu (Hibicus sp)
Waktu dan tempat
            Pratikum ini dilaksanakan pada hari senin, 8 Oktober 2012, pada pukul 11.00-12.00 WITA, bertempat di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.
Prosedur kerja
1.      Menuliskan nama spesies dan suku dari specimen yang digunakan.
2.      Mengamati organ-organ (akar, batang, daun, bunga, dan buah) dengan memperhatikan bagian masing-masing.
a.       Akar
-         Sitem perakaran (tunggang/serabut)
-         Gambarkan secara skematis dan lengkapi keterangan bagian-bagiannya seperti : akar primer, leher akar, batang akar, cabang-cabang akar, ujung akar, serabut akar, tudung akar dan rambut-rambut akar.
b.      Batang
Gambarkan dan beri keterangan : buku-buku batang, ruas batang, daun (folium) dengan duduk daunnya dan daun penumpu.
c.       Daun
-         Daun (lengkap/tidak) : daun lengkap mempunyai upih daun (vagina), tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina).
-         Gambarkan secara skematis dan lengkapi bagian-bagiannya seperti ujung daun, pangkal daun tepi daun, pertulangan daun dan ibbu tulang daun.
d.      Bunga
-         Jenis bunga (majemuk atau tunggal)
-         Gambarkan dan sebutkan bagiannya : ibu tangkai bunga, tangkai bunga, dasar bunga, daun pelindung, daun tangkai, seludung buang, daun kelopak dan kelopak bunga, daunh mahkota dan mahkota bunga, benang sari (stamen), dengan tangkai sari (filamentum) dan kepala sari (anther), putik (pistilum) dengan bakal buah (ovarium) tangkai putik (stylus) dan bakal biji (stigma).
e.       Buah
-         Jenis buah
-         Gambarkan dan sebutkan bagian-bagiannya.







 
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
A.     Tanaman jagung (Zae mays)


 
































·        Identifikasi daun jagung
Bunga daun: tunggal                  Ujung daun: meluncup
Pangkal daun: datar                  Daging daun: tipis
Warna daun: hijau muda            Permukaan daun: berbulu halus
Tulang daun : menyirip

B.     Tanaman kembang merak (Caesalpinia pulcherima)
 

·        Identifikasi daun kembang merak
Bunga daun : jamak                  Ujung daun : melengkung
Pangkal daun : datar                 Daging daun : tipis
Warna daun : hijau tua  Permukaan daun : halus
Tulang daun : menyirip

C.     Tanaman kembang sepatu (Hibiscus sp)
 
·        Identifikasi daun kembang sepatu
Bunga daun : tunggal                             Ujung daun : meluncup
Pangkal daun : melengkung                   Daging daun : tipis
Warna daun : hijau tua              Permukaan daun : kasar
Tulang daun : menyirip



PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan, tanaman jagung merupakan tumbuhan biji tunggal dan mempunyai ciri-ciri umum yaitu embrio mempunyai satu kotiledon, daun sempit dengan tulang daun sejajar, batang tidak bercabang tetapi beruas-beruas, jaringan pengangkut sedikit dan tersebar, tidak mempunyai kambium (kecuali familia liliceae). Jagung berasal dari kelas monocotyledonae (tumbuhan berkeping satu) atau sering disebut dangan tumbuhan berumah satu, yaitu tumbuhan yang menghasilkan bunga jantan dan bunga betina yang terpisah tapi masih berada dalam satu pohon. Bunga jantan tumbuh di bagian atas pohon berupa bilah-bilah yang mengandung serbuk sari. Bunga betina terdapat pada sisi diantara daun dan batang, mengalami penyerbukan dengan dibuahi oleh serbuk sari dan akan berkembang menjadi buah jagung. Daun jagung berbentuk mamanjang seperti pita dengan  urat daun yang sejajar serta terdapat ikatan pembuluh (jaringan pengangkut). Akar jagung merupakan akar serabut, yaitu akar yang keluar dari pangkal batang dan berbentuk seperti serabut.
Bunga kembang merak mempunyai struktur yang hampir sama dengan bunga sepatu. Yang membedakan adalah keadaan dan ukuran filamen dan anther. Pada kembang merak filamennya pendek bila dibandingkan dengan kembang sepatu. Benang sari pada kembang merak terlepas (tidak berlekatan satu sama lain) sedangkan pada kembang sepatu benang sarinya bersatu. Bunga merak mempunyai ciri-ciri yaitu warna mahkota bunga merah mencolok, mahkota dan kelopaknya berkelipatan lima atau empat. Bunga pada kembang merak dikatakan tidak sempurna karna hanya memiliki putik, kepala sari, benang sari, kelopak, dan mahkota bunga. Suatu bunga dikatakan sempurna bila bunga tersebut memiliki ibu tangkai bunga, tangkai bunga, daun kelopak, kelopak bunga, dasar bunga, daun pelindung, daun tangkai, seludang bunga, mahkota, benang sari dan putik.
Daun pada kembang merak merupakan daun majemuk yang mempunyai banyak daun pada satu tangkai utama yang kemudian terbagi lagi menjadi beberapa buah tangkai kecil yang ditumbuhi oleh daun-daun.
Dari pengamatan kembang sepatu, didapat ciri-cirinya yaitu embrio mempunyai 2 kotiledon, berakar tunggang, batangnya bercabang-cabang, berkas pengangkutan melingkar-lingkar, pertumbuhan sekunder, karena ada kambium.
Pada tumbuhan kembang sepatu, bunganya merupakan bunga yang hermaprodit yaitu bunga yang memiliki alat kelamin jantan (serbuk sari) dan alat kelamin betina (putik) dalam setiap kuntumnya. Begitu pula halnya dengan kembang merak. Daun pada kembang sepatu menunjukkan bahwa tumbuhan tersebut merupakan tumbuhan yang tidak sempurna karena hanya mempunyai bagian tangkai dan helaian saja. Bunga kembang sepatu juga bisa dikatakan belum sempurna karena hanya memiliki putik, mahkota, bunga, kelopak, bunga, hipantium, dan kelopak tambahan.
Dilihat dari keberadaannya kembang sepatu bisa digolongkan ke dalam bunga tunggal, sedangkan bunga merak dilihat dari banyaknya bunga dalam satu tangkai dapat digolongkan sebagai bunga majemuk.






 
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa :
1.    Organ-organ pokok yang terdapat pada tumbuhan tingkat tinggi adalah akar, batang , dan daun.
2.    Bunga dan buah merupakan hasil dari modifikasi organ pokok.
3.    Bunga di kelompokan menjadi dua yaitu bunga lengkap (sempurna) dan bunga tidak lengkap (tidak sempurna).
4.    Daun di bedakan atas dua kelompok yaitu daun tunggal dan daun majemuk.
5.    Akar di kelompokan menjadi dua yaitu akar tunggang dan akar serabut.
6.    Bunga kembang sepatu dan kembang merak masih belum bisa dikatakan sempurna.
Saran
Sebaiknya sebelum melaksanakan praktikum hendaknya praktikan memeriksa kembali bahan yang diamati sudah tersedia atau tidak, agar saat melaksanakan praktikum tidak ada kendala lagi dengan bahan yang akan diamati.








 
DAFTAR PUSTAKA
Brotowijoyo. 1994. Zoologi dasar. Erlangga: Jakarta.
F.Parlan. 1995. Panduan belajar biologi. Yudistira: Jakarta.
Haryati, Daroji. 2009. Jelajah fakta biologi I. Tiga serangkai: Jakarta.
Idel, Antoni. 2001. Buku pintar biologi. Gita media: Surabaya.
Pratiwi, A.D. 2000. Penuntun biologi. Erlangga: Jakarta.
Prawirahartono, Slamet. 2s002. Biologi I. Bumi aksara: Jakarta.

Selasa, 04 Desember 2012

SEL TUMBUHAN


SEL TUMBUHAN
(laporan pratikum biologi pertanian)







Oleh :

Fahru Baharudin Asnawi

EID312043

Kelompok IV





PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2012




PENDAHULUAN
Latar belakang
            Saat ini perhatian biologi modern di tujukan ke sel dan molekul-molekulnya. Setelah Antonie Van Leeuwenhoek menemukan mikroskop maka sitologi atau ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang sel berkembang pesat.
            Seluruh makhluk hidup tersusun atas sel. Sel adalah unit dasar kehidupan. Dalam kingdom monera dan protista keseluruhan organisme terdiri atas sel tunggal.organisme adalah susunan yang luar biasa kompleks dari sel-sel yang bisa triliunan banyaknya.
            Pada tahun 1665, seorang berkebangsaan inggris Robert hooke(1635-1703) mengamati sayatan tipis gabus botol dengan mikroskop yang amat sederhana dan yang ia buat sendiri, yang terlihat olehnya adalah struktur yang terdiri dari ruang kecil-kecil yang dinamakannya sel (cellula,ruangkecil) namun karna yang diamati oleh Hooke itu merupakan sel mati, sel tersebut tidak melihatkan bagian-bagian selnya. Teori tentang sel di kemukan pertamakali oleh ahli botani jerman Jacob schleiden(1804-1880), pada tahun 1838 dia berpendapat bahwa semua tubuh tumbuhan terdiri atas sel-sel. Setahun kemudian pendapat ini di perluas oleh T.Schwann(1810-1882) yang mengemukakan bahwa semua makhluk hidup tersusun dari sel-sel. Teori selanjutnya dikemukakan oleh R.Virchow(1821-1912), menurut Virchow sel hanya dapat terjadi dari sel yang sudah ada.
Sel memiliki bagian-bagian tertentu yang dapat membedakan mana sel yang mati dan mana sel yang hidup. Sel yang mati tidak memiliki nukleus atau inti sel, sedangkan sel yang hidup memiliki nukleus atau inti sel. Selain memiliki nukleus sel tumbuhan juga memiliki beberapa bagian seperti dinding sel yang berfungsi untuk melindungi dan memberi bentuk pada sel, dan juga ada sitoplasma yang berfungsi sebagai tempat berbagai reaksi sel. Sel tumbuhan mengonsumsi makanan dan mengubahnya kedalam bahan selulosa.

Tujuan
            Tujuan dari pratikum ini adalah untuk mengamati dan mengenali bentuk sel mati dan bagian sel yang hidup pada tumbuhan.




TINJAUAN PUSTAKA
            Sel merupakan unit terkecil dari makhul hidup. Pada tumbuhan, sel di bagi menjadi 2 bagian yaitu sel yang hidup dan sel yang mati. Sel yang hidup memiliki inti sel atau nukleus dan sel yang mati tidak memiliki inti sel atau nukleus. Jika diamati dengan mikroskop sel yang hidup berbeda dengan sel yang mati, sel yang hidup jika diamati maka bagian-bagian dari sel tersebut terlihat jelas, sedangkan sel yang mati jika diamati maka bagian-bagian dari sel tersebut tidak terlihat atau kosong seperti kamar-kamar.
Sel tumbuhan memiliki bagian-bagaian dan fungsinya masing-masing antara lain:
1.      Dinding sel : berfungsi untuk melindungi sel dan berfungsi untuk memberi bentuk pada sel.
2.      Sitoplasma : merupakan tempat berbagai reaksi sel. Di dalam sitoplasma terdapat beberapa bagian sel, antara lain :
a.       Mitokondria : berfungsi sebagai tempat respirasi, penyimpanan dan pembentukan energi, mitokondria juga biasa di sebut dengan “the power house of cell”.
b.      Lisosom : berfungsi sebagai tempat pembuatan enzim pencernaan.
c.       Ritikulum endoplasma(RE) : berfungsi mensintesis protein yang kasar maupun yang halus.
d.      Ribosom : berfungsi membantu ritikulum endoplasma(RE) mensintesis protein.
e.       Vacuola : hanya terdapat pada sel tumbuhan.
f.        Plastida : di dalamnya terkandung klorofil yang berfungsi dalam proses fotosintesis.
g.       Badan golgi : berfungsi secara aktif di dalam sekresi dan sintesis polisakarida.
3.      Inti (nukleus) : adalah tempat yang berfungsi untuk mengatur semua aktivitas sel, mangatur sintesis protein, dan mengatur reproduksi sel.
4.      Epidermis : pada tumbuhan epidermis merupakan jaringan penyusun tubuh yang paling luar, umumnya terdiri dari selapis sel saja dengan dinding tebal berlapis kutikula menghadap ke udara. Untuk mencegah penguapan air yang terlalu besar kadang-kadang masih terdapat lapisan lilin atau rambut-rambut yang berfungsi melindungi bagian dalam organ tumbuhan, sehingga epidermis disebut juga jaringan pelindung. Di antara epidermis tersebut terdapat alat tambahan yang disebut derivate epidermis, berupa rambut daun(trikoma), mulut daun(stomata), dan sel kipas.
5.      Membran sel : berfungsi mengatur pengangkutan zat lintas membran.
Ada beberapa perbedaan anatara sel tumbuhan dan sel hewan, antara lain :
1.      Sel hewan :
a.       Tidak memiliki dinding sel dan hanya mempunyai membran sel.
b.      Tidak memiliki Vakuola.
c.       Tidak memiliki Plastida.
d.      Memiliki Lisosom.
e.       Sentrosom jelas.
2.      Sel tumbuhan :
a.       Memiliki membran sel dan dinding sel yang tebal dan kaku.
b.      Memiliki Vakuola.
c.       Memiliki Plastida.
d.      Tidak memiliki Lisosom
e.       Sentrosom tidak jelas.
            Setiap sel mampu bereproduksi melalui proses pembelahan. Pembelahan sel berlangsung melalui cara-cara sebagai berikut, antara lain :
1.      Pembelahan Amitosis
Amitosis adalah pembelahan langsung, tanpa melalui tahapan-tahapan pembelahan. Proses pembelahannya di mulai dengan kariokinesis yang diikuti sitokinesis. Pembelahan semacam ini terjadi pada makhluk hidup bersel satu misalnya, amoeba, protozoa, ganggang bersel satu dan bakteri. Amitosis juga sering disebut pembelahan biner, karna dapat menghasilkan dua buah sel yang identik.
1.      Pembelahan Mitosis :
Pembelahan mitosis adalah pembelahan yang terjadi terjadi pada sel tubuh. melalui tahapan-tahapan pembelahan sel yang saling berurutan, yaitu :
a.       Profase : sentriol menuju ke sisi yang berlawanan, berbentuk benang-benang gelendong, kromosom menabal serta membran inti dan nukleus menghilang.
b.      Metafase : kromosom sejajar pada bidang ekuator dan terlihat benang-benang dari sentromer ke sentriol.
c.       Anafase : sentromer membelah dan kromatid menuju ke sentriol.
d.      Telofase : sitoplasme membelah, kromosom menebal, membran nukleus muncul kembali.
2.      Pembelahan miosis :
Pembelahan miosis adalah pembelahan yang mempengaruhi kromosom sehingga jumlahnya jadi berkurang. Pembelahan miosis juga di sebut pembelahan reduksi. Pembelahan miosis terdiri dari 2 tahap yaitu miosis I yang terdiri dari profase I, metafase I, anafase I, dan telofase I, dan miosis II yang terdiri dari profase II, metafase II, anafase II, telofase II.



 
BAHAN DAN METODE
Bahan dan alat
Alat
Alat yang digunakan dalam pratikum ini adalah :
1.      Mikroskop, kaca benda dan kaca penutup.
2.      Silet/cutter.
3.      Kain planel.
4.      Buku gambar dan alat tulis/pensil warna.
Bahan
Bahan yang di gunakan dalam pratikum ini adalah :
1.      Air(jika di perlukan)
2.      Penampang melintang sel gabus batang ubi kayu (Manihot utilisima).
3.      Penampang melintang sel sawi (Brassica juncea L.).
4.      Penampang melintang sel bayam (Amaranthus tricolori).
5.      Penampang melintang kunyit (Curcuma domestica)
6.      Penampang melintang Hydrilla verticillata.
Prosedur kerja
1.      Menyiapkan mikroskop, kaca benda dan kaca penutup pada posisi yang tepat.
2.      Menyiapkan masing-masing preparat yang akan diamati di bawah mikroskop sesuai caranya.
3.      Mengamati bentuk sel, bagian-bagian sel yang hidup dan gambarkan hasil pengamatan yang dilakukan di bawah mikroskop tadi.
4.      Melengkapi gambar dengan keterangan yang jelas, buatlah pembahasan hasil pengamatan dan kesimpulan.

Waktu dan tempat
            Pratikum ini dilaksanakan pada hari senin, 24 september 2012, pada pukul 11.00-12.00 WITA, bertempat di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.



HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
A.    Penampang melintang sel gabus batang ubi kayu(Manihot utilisima).
keterangan :
1.      Epidemis.
2.      Sel.
3.      Rongga.


B.     Penampang melintang sel sawi(Brassica juncea L.)


 
                                     Keterangan :
1.      Epidermis.
2.      Inti sel.
3.      Rongga.


C.    Penampang melintang sel bayam(Amaranthus tricolor).
keterangan :
1.      Epidermis.
2.      Sel.
3.      Rongga.


D.    Penampang melintang kunyit(Curcuma domestica)
keterangan :
1.      Epidermis.
2.      Inti sel.
3.      Rongga.



E.     Penampang melintang Hydrilla verticillata.
Keterangan :
1.      Dinding sel.
2.      Inti sel.
3.      Rongga.


                                                                                                      
Pembahasan
            Pada tumbuhan sel di bagi menjadi 2 bagian yaitu sel yang mati dan sel yang hidup. Sel yang mati tidak memiliki inti sel atau nukleus dan jika di amati dengan mikroskop bagian-bagian dari sel yang mati tersebut tidak terlihat atau kosong seperti kamar-kamar. Sedangkan, sel yang hidup memiliki inti sel atau nukleus dan jika diamati dengan mikroskop bagian-bagian dari sel hidup tersebut terlihat dengan jelas.
Penampang melintang sel gabus batang ubi kayu(Manihot utilisima).
Sel gabus pada ubi kayu merupakan sel mati seperti yang telah diamati oleh Robert Hooke. Dari hasil pengamatan yang saya lakukan, saya dapat menyatakan bahwa sel gabus ubi kayu merupakan sel mati karena tidak memiliki isi, tidak memiliki inti sel, dan tidak ada aktifitas yang terjadi dalam sel tersebut, sehingga ruang antar selnya nampak kosong. Bentuk sel ini menyerupai kotak persegi delapan.
Pada sel gabus(isi sel mati) tidak tampak nukleus, plastida, maupun vakuola sentral. Sebagaimana pada sel hidup, antar sel mati terpisah oleh lamella tengah, hanya saja pada sel mati lamela tengah terlihat lebih jelas. Lignifikasi telah membuat protoplas dalam sel tersebut mati total, sel
gabus itu mengeras dan menggembung (selulosa menjadi lignin), dinding
sekunder membesar (karena zat pembentuk dinding yang tersimpan dalam
dinding primer) sehingga dinding primer dan lamela tengah hanya tampak seperti
garis-garis saja.

Penampang melintang sel sawi(Brassica juncea L.).
Sel sawi adalah sel yang memiliki inti sel, dan epidermis. Dari hasil pengamatan yang saya lakukan, saya dapat menyatakan bahwa sel sawi ini adalah sel hidup karna sel sawi ini memiliki inti sel dan adanya aktivitas di dalam sel tersebut. Bentuk sel ini bulat tidak beraturan dan berwarna putih kehijauan.
Penampang melintang sel bayam(Amaranthus tricolor).
Sel bayam adalah sel mati sama halnya sel gabus ubi kayu. Dari hasil pengamatan yang saya lakukan, saya dapat menyatakan bahwa sel bayam ini merupakan sel mati karna tidak memiliki inti sel(nukleus) dan tidak memiliki aktifitas di dalamnya. Bentuk ini bulat tidak beraturan dan berwarna kehijauan.
Penampang melintang sel kunyit(Curcuma domestica).
Sel kunyit ini adalah sel yang memiliki inti sel(nukleus) dan epidermis. Dari hasil pengamatan yang saya lakukan, saya dapat menyatakan bahwa sel kunyit ini adalah sel hidup karna memiliki inti sel dan adanya aktifitas di dalam sel. Bentuk sel kunyit ini bulat tidak beraturan dan berwarna kekuningan.
Penampang melintang Hydrilla verticilata.
Sel Hydrilla verticilata ini adalah sel yang memiliki inti sel dan dinding sel. Dari hasil pengamatan yang saya lakukan saya dapat menyatakan bahwa sel Hydrilla verticilata ini adalah sel hidup karna sel ini memiliki inti sel(nukleus) dan adanya aktifitas di dalam sel. Bentuk sel Hydrilla verticilata ini bulat tak beraturan dan berwarna kehijauan.


KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
            Berdasarkan hasil pratikum yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.      Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup, yang menyusun makhluk hidup.
2.      Sel terbagi 2, ada sel hidup dan ada sel mati.
3.      Sel tumbuhan memiliki dinding sel, sitoplasma dan inti sel.

Saran
Sebaiknya dalam  menggunakan mikroskop harus berhati-hati baik dalam mengangkat maupun menggunakannya, karna mikroskop merupakan barang yang mahal. Sebaiknya dalam melihat hasil pengamatan di mikroskop tidak berebutan dan harus bergantian.





DAFTAR PUSTAKA
Mariyanto, ismail. 1997. Buku saku ilmu biolog. Surabaya: Sic.
Fried, George H. 2006. Teori dan soal-soal biologi. Jakarta: Erlangga.
Haryati, Daroji. 2009. Jelajah fakta biologi 1. Jakarta: Tiga Serangkai.
Tjitros, Sutarmi dkk. 1984. Botani umum 1. Bandung: Angkasa.
Saktiyona. 1999. Seribu pena biologi. Jakarta: Erlangga.
Idol, Antoni. 2001. Buku pintar biologi. Surabaya: Gitamedia Press.
Siregar,A. 1990. Biologi sel. Bandung: ITB.